Ribet dan Boros, Keluar Masuk Banyumas Harus Rapid Tes dikeluhkan Banyak Pihak

Seperti disampaikan Anjar Asmara yang bekerja di salah satu radio swasta di Kota Purwokerto. Menurutnya, beberapa reporter radionya berasal dari Kabupaten Purbalingga dan ada juga yang dari Cilacap.

Setiap hari mereka pulang-pergi dari rumah ke Banyumas. Jika kemudian untuk masuk ke Banyumas harus membawa hasil rapid test, maka biaya yang dikeluarkan sangat banyak.

“Untuk sekali tes rapid antigen Rp 250.000 dan hasil rapid test hanya berlaku selama satu minggu, sehingga seminggu kemudian mereka harus rapid lagi dengan biaya sendiri lagi. Jadi gaji bisa habis untuk rapid,” keluhnya, Selasa (19/1).

Keluhan serupa juga disampaikan Widi Astono yang bekerja di salah satu hotel di Kabupaten Cilacap. Meskipun tidak setiap hari pulang-pergi dari Banyumas-Cilacap, namun Widi selalu rutin pulang ke Banyumas tiap akhir pekan. Jika harus rapid, maka setiap akan pulang ia harus menjalani rapid tes antigen.

“Saya berharap ada kebijakan untuk pekerja seperti saya ini, karena kalau harus rapid dengan biaya sendiri sangat berat, terlebih dalam situasi seperti sekarang ini, gaji yang diterima tidak full karena hotel juga sangat terdampak,” tuturnya.

Sebelumnya Bupati Banyumas, Achmad Husein menyampaikan, pintu keluar-masuk Banyumas mulai besok akan dijaga oleh personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta pihak kecamatan dan desa. Setiap orang yang datang maupun meninggalkan Banyumas harus membawa hasil rapid test antigen. Bagi yang tidak membawa, maka petugas menyediakan layanan rapid antigen dan orang tersebut harus melakukan tes rapid dengan biaya mandiri.

“Ini merupakan upaya kita untuk meredam penyebaran Covid-19, dari hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama satu minggu ini, kesimpulannya perlu diperketat untuk arus keluar-masuk Banyumas dan ada lima titik yang akan kita jaga,” terangnya.

Menanggapi keluhan masyarakat yang keberatan dengan biaya rapid antigen, Husein mengatakan, pihaknya akan membahas lebih lanjut besok terkait keluhan-keluhan tersebut, seharusnya bisa dicarikan solusi untuk pekerja yang mobile.

“Mungkin untuk pekerja yang mobile antarkabupaten ini bisa diberikan rapid antigen gratis dengan cara menghubungi tim gugus tugas,” ucapnya. (Hermiana)

Sumber : serayunews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

banjir kebumen rendam 10 kecamatan

Kapolres Siapkan Tim Khusus Bubarkan Kerumunan Perayaan Tahun Baru

Gegara Chatting Whatsapp, Suami Mabuk Pukuli Istri